Rabu, 28 Agustus 2013

Terapi Istighfar



TERAPI ISTIGHFAR
 “Sesungguhnya Allah menurunkan kepadaku dua keselamatan bagi umatku. Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka dan Allah tidak akan mengazab mereka sedang (mereka) beristighfar (minta ampun), bila aku (Nabi Saw) pergi (tiada) maka aku tinggalkan bagimu istighfar sampai hari kiamat.” (HR. Tirmidzi) Sahabat Pema’af, Istighfar adalah teknik kunci untuk mengosongkan atau membersihkan hati dari limbah yang tidak perlu. Istoghfar adalah mohon ampun kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Istighfar itu sangatlah penting, sebab selain akan membersihkan hati dan menjadikan jiwa sebagai Nafsul Muthmainnah, maka beristighfar pun secara otomatis akan mengaktifkan berbagai mutiara hati yang bersemayam di dasar samudera jiwa. “Tidak menjadi dosa besar sebuah dosa bila disertai dengan istighfar dan bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan bila dilakukan terus menerus.” (HR. Ath-Thabrani) Selain itu, mengenai Istighfar ini Rosulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang selalu beristighfar maka Allah akan memberinya kelapangan dalam setiap kesempitannya, dan Allah akan membukakan jalan dari kesusahannya serta Allah akan memberinya rezeki dari yang tidak di sangka-sangka." (HR. Abu Daud & Ibnu Majah) Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, jika mendapat masalah yang cukup berat, solusinya adalah dengan memperbanyak istighfar. "Jika masalah yang saya hadapi mengalami kebuntuan (sulit menemukan solusinya), saya beristighfar kepada Allah sebanyak seribu kali. Allah pun memberikan saya jalan keluarnya." Itulah pengakuan dari seorang ulama besar yang menjadi guru dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Itu sebabnya, di Al-Quran kita disuruh untuk bersegera beristighfar kepada ALLAH. Karena sesungguhnya istighfar itu adalah PINTU hadirnya rahmat dan karunia dari ALLAH SWT. “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S. 3:133-134)”
“Seorang yang berbuat dosa lalu membersihkan diri (wudhu atau mandi), kemudian ia shalat dan memohon pengampunan Allah maka Allah akan mengampuni dosanya. Setelah berkata demikian Rasulullah mengucapkan firman Allah surat Ali Imran ayat 135: "Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji mereka itu sedang mereka mengetahui."”(HR. Bukhari dan Muslim) 

Istighfar adalah salah satu bentuk dzikir atau dzikrullah yang sangat sering dilakukan oleh Rosulullah saw. Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma berkata: “Sesungguhnya kami benar-benar menghitung dzikir Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam dalam satu kali majelis (pertemuan), beliau mengucapkan 100 kali (istighfar dalam majelis): “Ya Rabb, ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat dan Maha Penyayang.” (HR Abu Dawud) Berapa banyak kita harus beristighfar setiap harinya tidaklah ditentukan oleh Rosulullah saw, tetapi kalau kita perhatikan keterangan di atas sebelumnya maka jika memungkinkan dalam sehari itu kita beristighfar minimal 100 kali dan jika sedang memiliki masalah yang cukup berat maka kita bisa meniru perilaku dari Ibnu Taimiyah yang beristighfar sebanyak 1000 kali. Namun intinya, semakin banyak kita beristighfar atau melakukan dzkir istighfar dengan sepenuh hati maka tentunya akan semakin membantu kita untuk membersihkan jiwa kita dari berbagai limbah dosa yang pernah dan sedang kita lakukan, ”Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak- banyaknya.” (QS Al-Ahzab ayat 41) Istighfar ini memang dahsyat, ia mampu menjadi washilah agar kita keluar dari berbagai problema kehidupan kita. Atas kehendakNya, maka Istighfar bisa membantu kita keluar dari berbagai kesempitan hidup yang tengah kita rasakan. Banyak sekali kesempitan hidup yang kini mungkin saja sedang kita rasakan, beberapa diantaranya :
1. Hidup tidak tenang alias sering gelisah
2. Waswas
3. Trauma
4. Tidak percaya diri
5. Dikelilingi oleh orang-orang yang menjengkelkan
6. Grogi ketika berbicara di depan umum
7. Grogi kalau menjadi imam
8. Kurang beriman dan sering ragu atas kekuasaan dan pengaturan Allah atasnya
 9. Emosi tidak stabil
10. Sering dizalimi oleh orang lain bahkan oleh orang yang sama berkali-kali
11. Musuhan menahun
12. Pernikahan tidak harmonis
13. Mudah tergoda oleh pria/wanita lain
14. Jatuh cinta mendalam pada orang yang tidak pas dan tidak jelas
15. Sering bermaksiat
16. Banyak hutang dan sulit melunasinya
17. Dimusuhi banyak orang dengan alasan yang tidak jelas
18. Plin-plan alias tidak tegas
19. Susah memiliki anak atau keturunan
20. Susah dapat kerja
21. Susah kaya padahal sudah berusaha dan tawakkal
22. Susah khusyu sholatnya
23. Susah dipercayai orang
24. Berwajah gelap atau aura tertutup
25. Mudah sakit, seperti mudah masuk angin, maag, asma, migrain, sakit kepala utuh, dan alergi kulit
26. Rejeki seret dan terasa mampet
 27. Harta yang tidak berkah
28. Anak sulit diatur
29. Pasangan tidak mencintai Mari kita OBATI berbagai kesempitan hidup yang membuat dada ini terasa sempit dan sesak dengan melakukan dzikir ISTIGHFAR dengan tulus dan sepenuh hati.

OBATI dengan tOBATi. Kisah berikut, insya Allah akan membuat Anda semakin yakin bahwa berISTIGHFAR akan membuat Anda keluar dari berbagai permasalahan hidup Anda. Insya Allah. “Dikisahkan, ketika Rasulullah saw sedang berkumpul dengan sejumlah sahabatnya di masjid, masuklah empat orang laki - laki. Masing - masing datang membawa masalah yang ingin disampaikannya kepada Rasulullah saw. Orang pertama mengeluh karena di daerahnya sudah lama tidak turun hujan. Rasulullah saw menasehatinya, "Beristighfarlah!" Orang kedua mengeluh karena sudah lama menikah, tapi belum juga memperoleh keturunan. Rasulullah saw menasehatinya, "Beristighfarlah" Orang ketiga mengeluhkan kesulitan ekonominya. Rasulullah saw kemudian menasehatinya, "Beristighfarlah!" Orang keempat mengeluhkan tanah pertaniannya yang sudah tidak subur lagi. Lagi - lagi Rasulullah saw menasehatinya, "Beristighfarlah!" Abu Hurairah yang saat itu ada bersama mereka terheran - heran, kemudian ia bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa kesulitannya banyak, tetapi obatnya satu?" Beliau kemudian menjawab, "Simaklah firman Allah dalam surah Nuh (71) ayat 10 - 12, 'Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan Hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak - anakmu, dan mengadakan untukmu kebun - kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai – sungai.” (HR Ahmad dan Abu Dawud) Rosulullah saw mengajarkan kepada kita beristighfar, dan lafadz istighfar itu sangatlah banyak. Mulai dari “Astaghfirullahal ‘Azhim” atau di tambah kalimat “wa atuubu ilaiih” sampai dengan Penghulunya Istighfar atau Rajanya Istighfar. Mengenai penghulu/raja istighfar ini dijelaskan dari Syaddad Ibnu Aus Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Permohonan ampunan (istighfar) yang paling utama ialah seorang hamba yang membaca: 

“Allahumma Anta Robbii, Laa ilaaha illaa Anta kholaqtanii, wa ana ‘abduka, wa ana ‘alaa ‘ahdika, wawa’dika mas tatho’tu, abuu u laka bin ni’mati, wa abuu u laka bi zambii, faghfirlii, fainnahuu laa yaghfiruz zunuuba illaa Anta. (artinya = Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau yang telah menciptakan diriku, aku hamba-Mu, aku selalu berada dalam ikatan-Mu dan perjanjian-Mu selama aku mampu, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku perbuat, aku mengaku kepada-Mu dengan dosaku, maka ampunilah aku, sebab tiada yang akan mengampuni dos." (H.R. Bukhori)

Istighfar Rajab

ISTIGFAR RAJAB (RAJA ISTIGFAR) Bismillahirrahmaanirrahiim. Astaghfirullahal’adzim 3x Alladzi laa ilaaha ilaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi min jamii’il ma’aashii wadzunuubi wa atuubu ilaihi min jamii’i maa karihallaahu qaulaw wa fi’law wasam’aw wa bashharaw wa haadiiran. Allahumma inni astaghfiruka limaa qoddamtu wa maa akhortu wa maa asraftu wamaa asrortu wa maa a’lantu wamaa anta a’lamu bihii minni antal muqoddimu wa antal mu’akhiru wa anta ‘alaa kulli syai-in qodiir. Allahumma inni astaghfiruka min kulli dzanbin tubtu ilaika minhu tsumma udtu fiihi wa astaghfiruka bimaa aradtu bihii wajhakal kariima fa khaalathuhuu bi maa laisa laka bihii ridlaw wa astaghfiruka bimaa wa’adtuka bihii nafsii tsumma akhlaftuka wa astaghfiruka bimaada ‘aalii ilaihil hawaa min qoblir rukhashi mim masytabaha ‘alayya wa huwa ‘indaka mahzhuuruw wa astaghfiruka minan ni’amil latii an ‘amta bihaa ‘alal ma’aashii wa astaghfiruka minadz dzunuubillatii laa yaghfiruhaa ghairuka wa laa yath-thali’u ‘alaihaa ahadun siwaaka wa laa yasa’uhaa illaa rahmatuka wa hilmuka wa laa yunjii minhaa illaa ‘afwuka wa astaghfiruka min kulli yamiinin halaftu bihaa fa hanats-tu fiihaa wa ana ‘indaka ma’khuudzun bihaa wa astaghfiruka yaa laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin. Wastaghfiruka yaa laa ilaaha illa anta ‘aalimul ghaibi wasy syahaadati min kulli sayyi-atin ‘amiltuhaa fii bayaadlin nahaari wa sawaadil laili fii mala-iw wa khala-iw wa sirriw wa’alaaniyatiw wa anta ilayya naazhirun idzartakabtuhaa taraa maa aataituhuu minal’ishyaani bihii ‘amdan au khathaa- an au nisyaanay yaa haliimu yaa kariimu wa astaghfiruka yaa laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiina. Rabbigh firlii warhamnii wa tub’alayya wa anta khairur raahimiina wa astaghfiruka min kulli fariidlatil wajabat ‘alayya fii anaa-illaili wa athraafin nahaari fa taraktuhaa ‘amdan au khata-an au nisyaanan au tahaawunaw wa ana mas-uulum bihaa wa min kulli sunnatim min sunani sayyidil mursaliina wa khaatamin nabiyyiina muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama fa taraktuhaa ghaflatan au sahwan au jahlan au tahaawunan au katsurat wa ana ‘aa-idum bihaa wa astaghfiruka yaa laa ilaaha illa anta wahdaka laa syariika laka subhaanaka rabbil ‘aalamiina lakal mulku wa lakal hamdu wa lakasyukru wa anta hasbunaa wa ni’mal wakiilu ni’mal maulaa wa ni’mannashiiru wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil’ aliyyil’azhiimi wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadiw wa aalihi wa shahbihii wasallama tasliiman katsiiraw wal hamdu lillaahi rabbil’aalamiin. Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung 3x yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi berdiri sendiri. Aku bertaubat kepada-Nya dari segala maksiat dan dosa. Aku bertaubat kepada-Nya dari segala yang Allah benci, baik berupa perkataan, perbuatan, pendengaran, penglihatan, maupun perasaan yang engkau benci. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampun kepada-Mu dari segala dosa yang telah lalu maupun yang kemudian, yang melewati batas ,yang aku sembunyikan dan secara terang-terangan, maupun dosa-dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Pemula, Engkaulah Yang Maha Akhir, dan hanya Engkaulah Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Ya Allah sesungguhnya aku memohon ampun kepada-Mu dari setiap dosa, aku bertaubat kepada-Mu dari dosa yang aku lakukan lagi. Aku memohon ampun kepadamu terhadap apa- apa yang aku maksudkan untuk berbakti kepada-Mu, Yang Maha Mulia, namun tercemari oleh apa-apa yang tidak Engkau ridhoi. Aku memohon ampun kepada-Mu atas apa- apa yang telah aku janjikan kepada-Mu kemudian aku khilaf kepada-Mu. Aku memohon ampun kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau serukan kepadaku, namun aku menyepelekannya. Aku mohon ampun kepada-Mu dari segala nikmat yang Engkau limpahkan kepadaku namun aku menyalahgunakannya dijalan maksiat. Aku memohon ampun kepada-Mu dari segala dosa yang tidak ada yang dapat mengampuninya selain-Mu, dan janganlah memperlihatkannya kepada seorangpun selain-Mu, dan tidak ada yang dapat melapangkannya kecuali rahmat-Mu dan kesantunan-Mu, serta tidak ada yang dapat selamat darinya kecuali ampunan-Mu. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada junjunan kita, Nabi Muhammad saw., juga keluarganya, para sahabatnya dengan keselamatan yang banyak. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.